Setelah menghabiskan empat hari liburan di pulau dewata bulan februari kemaren, waktu itu belum terpikirkan sama sekali bahwa tiga bulan kemudian akan liburan lagi, dan liburan nya ketempat yang sama sekali belum ada dalam daftat tempat yang ingin saya kunjungi dalam waktu dekat.
Provinsi Bangka Belitung, tepatnya di Pulau Belitung, itu adalah tujuan liburan saya kali ini. Memiliki seorang sahabat yang juga senang mengunjungi tempat tempat baru, membuat niat berkunjung kesana semakin bulat. Merencanakan liburan bagi seorang abdi negera seperti saya bukanlah hal yang mudah, ada banyak tanggungjawab yang mesti saya selesaikan, termasuk mengurus cuti. Ditengah padatnya kegiatan kantor bukan hal mudah mendapatkan izin dari pimpinan, tapi lain halnya kali ini, beliau memberikan izin dengan mudah. Tapi setelah itu berbagai drama bermunculan. Seminggu kemudian setelah saya mengusulkan cuti, surat cutinya terbit dengan tanggal yang cuma satu periode, sementara yang saya usulkan ada dua periode, dan yang tidak keluar adalah periode cuti yang bertepatan dengan jadwal liburan kali ini. Sedikit dibuat galau waktu itu, tapi alhamdulillah ternyata surat cuti yang periode pertama itu terselip, daaan akhirnya urusan cuti beres. Tapi kemudian drama lain muncul, dan ini membuat saya dan teman yang akan bareng ke belitung menjadi lemes, dan tak lagi bersemangat, ada apa????. Saya dan teman berangkat ke belitung menggunakan jasa Travel Planner dari Piknik Nusantara yang mengadakan Open Trip, dan saat kami ingin mendaftar, apa yang terjadi, "FULL SEAT" pemirsaaah..... Keinginan untuk berkunjung ke Negeri Laskar Pelangi sudah membulat di dalam hati, surat cuti sudah keluar, dari pihak travel meminta kami menunggu sekitar seminggu lagi, siapa tau ada yang cancel, jadi kami dimasukkan dalam daftar tunggu, totalnya ada 3 orang. Kalo pun menambah kuota harus nyampe 14 orang. Mendengar kabar itu bikin galau, tapi karena sudah kepengen banget maen ke sana, jari jari lincah ini kemudian menghibungi teman teman yang mungkin kenal travel planner yang lain, sambil nanya nanya ke om google, beberapa travel pun sudah saya hubungi, tapi belum ada yang pas *uhhuuy baju kali aahhh....yaah menjelajah pulau belitung berdua cukup menguras isi kantong, karena tempat tempat wisatanya berjauh jauhan, ikut trip gabungan adalah solusinya. Piknik Nusantara adalah salah satu Travel Planner and Organizer yang sudah pernah digunakan teman saya, dan beliau recommend banget dengan travel ini, jadilah sedikit kecewa ketika mendengar open trip ke Pulau Belitung nya full seat, padahal masih ada sebulan lagi dari jadwal trip nya. Saat itu sambil mencari cari open trip lain, saatnya memasrahkan diri kepada Allah, Dia yang paling tau yang terbaik untuk hambaNya, kami diminta bersabar hingga seminggu kemudian, bahkan sebelum perjalanan ini dimulai Allah sudah memberi kami pelajaran tentang "Sabar". 5 hari kemudian teman saya mendapat kabar dari Piknik Nusantara, ada kuota untuk dua orang, sampai sampai gak percaya waktu itu, bagaimana bisa, dan sampai sekarang masih penasaran kok bisa??? Kerja Allah luar biasa daah....
26 Mei 2016
Menyapa sore di Tanjung Pandan, Ibu Kota Belitung, akhirnya kami memijakkan kaki di tempat yang dulunya menjadi salah satu daerah penghasil timah terbesar di Indonesia. Setelah keluar dari bandara, dan menuju penginapan, sedikit terkejut melihat pemandangan kota yang begitu sepi, sangat jauh dari ekspektasi saya yang mengira kota yang memiliki bandar udara paling tidak di ibu kota kabupaten nya rame, tapi diluar dugaan sepiii luar biasa, kata temanku, untuk pertama kalinya dia bisa berdiri di tengah jalan raya sangat lama, tempat ini memang cocok untuk tujuan liburan bagi mereka yang tinggal dikota kota besar.
Jadwal trip bersama Piknik Nusantara terjadwal 27-29 Mei, itu artinya kami baru akan bertemu esok hari di penginapan yang sudah di pilihkan Pinus selama trip. Jika menyebut kata belitung apa yang terlintas di benak kawan kawan semua, kalo saya langsung terbawa ke salah satu film legendaris yang di angkat dari Novel Andrea Hirata "Laskar Pelangi". Setelah Kemunculan film ini, kunjungan wisatawan ke Bangka Belitung semakin meningkat. Sekedar info film "Laskar Pelangi" adalah film pertama yang saya tonton di Bioskop, karena saya termasuk salah satu orang yang milih milih kalo soal nonton.
Ada banyak cara mengawali sebuah pertemuan, dan Allah memiliki keseluruhan caranya. Pertemuan dengan 13 kawan baru di trip kali ini, melahirkan banyak cerita dan pelajaran berharga untuk saya pribadi. Bertemu dengan orang orang supel, menjadikan suasana cepat mencair, *esbatukalii ahh...'
Day 1 (Eksplore Belitung Timur)
Perjalanan ke belitung timur harus ditempuh kurang lebih satu setengah jam untuk bisa sampai ke tempat wisata pertama, yakni SD Muhammadiyah Gantong, SD Laskar Pelangi, demikian sebagian orang menyebutnya. SD ini hanyalah bangunan tua yang memiliki banyak nilai nilai sejarah, tapi kemudian membuat pikiran saya berpetualang, bahwa sekolah seperti ini masih sangat banyak di indonesia, bahkan lebih parah kondisinya. Berkunjung ke sini tentunya harus melahirkan banyak rasa syukur di dalam hati jikalau kita masih bisa bersekolah di tempat yang layak.
Tujuan selanjutnya adalah menuju ke Museum Kata Andrea Hirata, berhubung Museum nya lagi tutup karena sementara direnovasi so, sambil nunggu teman teman kita yang lagi sholat jumat, kita foto foto deeh. Ini salah satu yang saya suka dari teman teman trip kali ini, sholatnya lancar aman terkendali, proud of you brother. Melintasi kampoeng ahok, berkeliling di Vihara Dewi Kwan Im, dan terakhir menikmati sore di Pantai Burung Mandi, dan makan malam di angkringan mas gembul cukup menjadi penutup yang memyenangkan untuk trip hari pertama ini.
Day 2 (Start Hoping Island)
Hari ini akan main basah basahan, akan berkeliling ke pulau garuda, pulau pasir, pulau batu berlayar, pulau langkuas dan terakhir maen di Wibit Floating Waterpark Jimbaran. Mengelilingi pulau menggunakan perahu, bareng temen temen yang mulai heboh, menikmati indahnya laut, deburan ombak, aahh sungguh pemandangan yang menakjubkan. Tak henti hentinya mengucap syukur dalam hati bisa memanjakan mata seperti ini. Setelah puas mengabadikan banyak moment di pulau batu berlayar kami lanjut ke pulau langkuas, pulau yang memiliki mercusuar putih, yang menjadi salah satu icon belitung. Karena perahunya tidak bisa merapat lebih dekat dengan pulau, jadilah kami harus berpindah dari satu perahu ke perahu lainnya yang sudah lebih dulu datang, sampai akhirnya tiba di perahu terakhir dan harus berjalan kaki hingga ke pantai, dan uppss sesaat setelah kaki berpijak, baru teringat kawan saya menitipkan handphone nya di saku rok saya, astagfirulloh handphone nya menyelam duluan dibanding yang punya, dan akhirnya hp nya ngambek dan gak nyala. Terasa ada yang kurang, gak bisa lagi mengabadikan moment disini, berhubung hp saya juga tertinggal di perahu. Setelah naik mercusuar, kami hanya bisa mengamati teman teman lain yang lagi asyik foto foto, aahh maapkan diriku yaaa mbaaa lina. Melihat kami galau, sang guide kami menawarkan diri untuk menggunakan kameranya saja, nanti bisa dikirim, aaahh bang arii yuuu dee best banget daah, akhirnya punya bukti dong kami sudah ke pulau ini, heheeee. Setelah puas snorkling di pulau langkuas, yang snorkling mereka, saya maah jadi penonton aja, nyali nya belum ada buat berendam di air laut, hahahaa next trip lah yaaa.... Lanjut maen di Wibit dan ditutup dengan makan malam di pinggir pantai sambil perkenalan, kemaren2 cuma tau nama doang, hahaaaa.
Day 3
Hari terakhir bareng geng Pinus, kali ini bakal ngopi dulu di Kong Djie Coffee, lanjut Rumah Adat Belitung, Danau Kaolin, dan Batu mentas, sebelum dzuhur kita pun berpisah sebagian dari kami sudah pulang, sebagian nya lagi termasuk saya dan mba lina memilih penerbangan esok pagi.
Sayonara teman teman, sampai jumpa di trip selanjutnya, terima kasih sudah menjadi teman perjalanan yang menyenangkan. Bakal kangen deh di panggil bu aji (selama trip di panggil bu aji, hahahaa) semoga jadi doa. Maapkan kalo irna ada salah salah kata dan sikap yang kurang berkenan yaa. Terima kasih sudah mengajarkan saya bagaimana bersyukur meski tanpa teman teman ucapkan, spesial buat mba lina, terima kasih banyak sudah mengajarkan untuk memiliki hati yang luas. Saya jadi teringat cerita guru saya, tentang "Garam", coba pikirkan jika sesendok garam di masukkan ke dalam danau, apa danau itu menjadi asin? Jawaban nya adalah TIDAK, tapi jika sesendok garam di masukkan dalam segelas air, maka airnya akan terasa asin. Demikian pulalah masalah, jika kita punya hati yang luas, hati itu takkan berubah ia akan seperti biasanya, jika hatinya sempit maka akan berubah. Saya belajar itu darimu mba, memiliki hati yang luas tidaklah mudah, tapi kamu berusaha, terima kasih sudah sabar, terima kasih sudah mau berbagi, terima kasih untuk senyuman dan semua tawa. Semoga perjalanan kali ini memberi kita banyak pelajaran berharga.
Saat Allah mempertemukan kita dengan seseorang yang membuat kita tersenyum, saat itu Allah sedang mengajarkan kita untuk bersyukur.
Cerita liburan nya masih berlanjut ke Kota Kembang, tapi akan saya tuliskan di waktu yang lain. Semoga bermanfaat.
Salam Santun
@irnayuliani