Assalamu’alaikum
wrwb.
Salam
santun buat sahabat semua, lama tak bersua lewat tulisan di blog ini, berhubung
karena dua bulan terakhir saya lagi sibuk mempersiapkan kepindahan dari
Makassar ke Samarinda, dan beradaptasi dengan lingkungan, teman kerja dan
beberapa kebiasaan penduduk disini yang sampai saat ini masih saya pelajari. Berbagai
kisah seru, haru dan juga sedih mewarnai keputusanku untuk hijrah ke kota ini,
Kota kecil di Pulau Kalimantan, tapi kali ini saya tidak ingin bercerita
tentang itu, in sya Allah dilain waktu semoga Allah masih memberi saya
kesempatan untuk selalu berbagi melalui pengalaman saya pribadi maupun
pengalaman orang lain, yang saya share dengan senang hati melalui tulisan di
blog ini.
Kali
ini saya ingin bercerita tentang kisah seorang teman di tempat kerja saya. Ia termasuk
baru juga di kantor ini, jika pekerjaan sudah tak lagi banyak diwaktu-waktu
senggang saya senang ke ruang kerjanya. Siang itu seperti biasa, setelah sudah
tidak ada lagi yang saya kerjakan di ruangan saya, saya pun melangkah menuju
ruangannya, sekedar ngobrol banyak hal sambil menunggu waktu sholat tiba.
Hari
itu, ketika saya ke ruangannya ternyata ia baru saja kembali dari bank, ia
bercerita bahwa ia baru saja mengalami kecelakaan di perjalanan ia menuju ke
bank, ia mengalami tabrakan dengan sesama pengguna sepeda motor, tapi Alhamdulillah
ia dan anaknya yang berusia 7 tahun tidak mengalami luka sedikit pun, hanya
saja motornya yang lecet dan bagian depan motornya hampir lepas. Hal ini
terjadi karena benturan yang begitu keras, karena sangat kerasnya ia seperti
terpental, tapi ia masih dengan posisi tegap diatas motor. Setelah memastikan
semua baik-baik saja termasuk orang yang bertabrakan dengannya, ia pun kembali
melajukan motornya ke bank. Disepanjang jalan itu hingga tiba kembali ke kantor
ia tidak habis pikir dengan peristiwa kecelakaan yang ia alami, karena
menurutnya tabrakan tadi cukup keras, yang sebenarnya bisa membuat ia dan
anaknya celaka, tapi itu tidak terjadi, tak ada luka sedikitpun ditubuhnya. Sewaktu
ia bercerita kepada saya, saya Cuma bilang “Allah
masih sayang sama mbak….”, tapi di dalam hati berkata “pasti ada amalannya yang sedang dicairkan Allah”. Perbincangan kami
tiba tiba terputus, karena saya harus mengerjakan sesuatu.
Menjelang
Dzuhur saya kembali ke ruangannya, kami kembali terlibat diskusi, yang
ujung-ujungnya membawa kami membahas tentang sedekah. Dalam diskusi itulah
kudapatkan jawaban yang beberapa menit yang lalu sempat adalah di dalam hatiku,
Jawaban yang menjelaskan mengapa teman saya ini selamat dari maut. Ternyata sebelum
peristiwa kecelakaan tadi, diperjalanan menuju bank teman saya ini bertemu
dengan seorang pengemis dengan kondisi cacat, tanpa memikir panjang
dikeluarkanlah selembar uang kertas dari dompetnya dan diserahkan ke pengemis
tersebut. Berselang beberapa menit setelahnya ia mengalami kecelakaan, tapi ia
dan anaknya selamat dari kecelakaan tersebut, saya yakin keselamatan yang
dikirim Allah itu adalah karena sedekah tadi, sedekah itu dapat menghindarkan
kita dari malapetaka, tabungan yang langsung dicairkan Allah, dan ini memang
benar-benar terjadi, itulah salah satu keajaiban dari sedekah.
Dari Anas bin Malik Berkata :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda
“Sungguh, sedekah itu benar-benar meredam
murka Rabb (Allah) dan terlindung dari sull khotimah (Akhir kematian yang buruk).”
(HR Tirmidzi)
Niat
Baik Jangan Pernah Ditunda
@IrnaYuliani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar