Do What You Love, Love What You Do

Selasa, 22 Juli 2014

Sesungguhnya Allah Memudahkan



Bekerja di tempat baru, beradaptasi dengan banyak karakter manusia, betul-betul menempa saya untuk senantiasa bersabar dan terus bertahan. Mengemban amanah sebagai ahli gizi di salah satu instansi kesehatan di Pemerintah Kota Samarinda membuat saya harus selalu mengupdate ilmu baru, berguru kepada senior senior saya, memperkaya pengetahuan melalui bacaan, dan berusaha aktif dalam setiap program yang dilaksanakan. Sejak dinyatakan lulus sebagai Mahasiswa Gizi di Salah Satu Perguruan Tinggi Negeri di Makassar, sejak saat itulah sesungguhnya ikrar sebagai abdi masyarakat sudah terucap, dan Allah memuluskan perjalananku, kini jejak pengabdian itu akan kembali saya torehkan di tempat ini, di Kota Tepian Samarinda.

Namun amatlah sayang, di kantor baru ini tak menyediakan sedikitpun tempat khusus untuk sholat, jadi kadangkala saya harus sholat di dalam ruang kerja saya atau ruang kerja teman. Akan tetapi akhirnya kemudian saya memilih untuk sholat di Mesjid yang letaknya cukup jauh dari Kantor, karena saya merasa tidak nyaman sholat di dalam ruangan yang setiap harinya dipenuhi pasien. Saya sering ke sana bareng dua teman saya, yang lainnya memilih sholat di kantor, dan sebagian besar memilih sholat di rumah, padahal kami pulang kantor pukul 13.30, karena Bulan Ramadhan jadi jam pulang dipercepat, tapi tetap saja itu sudah menghampiri batas akhir waktu sholat dzuhur.

Hari ini kebetulan dua teman saya itu harus ke kantor asuransi, berarti saya ke Mesjidnya sendirian, biasanya kalo ada mereka pasti saya menumpang kendaraannya ke Mesjid, tapi kali ini keduanya tak ada, itu berarti saya harus berjalan kaki. Dari balik jendela kuperhatikan cuaca diluar sana sungguh begitu terik, jam dinding menunjukkan pukul 12,10, adzan dzuhur sementara berkumandang, Allah telah datang memanggil kita menghadapNya. Kutarik nafas panjang, saya tak boleh bermalas-malasan, panas terik diluar sana tak sebanding dengan panasnya api neraka, bisikku dalam hati. Kuraih kain merah di laci meja kerjaku dan kututupi wajahku agar tidak disengat sinar matahari. Kulangkahkan kakiku dengan semangat. Ditengah perjalanan saya merasa aneh, hingga pas di depan mesjid saya baru tersadar, ternyata semenjak keluar dari pagar kantor tadi sebuah awan besar mengikuti langkahku menutupi terik matahari yang begitu menyengat, kupandangi langit disekitarnya apakah akan mendung, tapi ternyata tidak, langit cerah hanya saja satu awan itu seperti mengikutiku, kutengadahkan kepalaku mencari matahari, saya sama sekali tak melihatnya karena ia ada dibalik awan besar tadi, Allahu Robbi aliran darah ini serasa mengalir dengan cepat, tubuh ini bergetar, sungguh merasakan kehadiranMu, dan saya yakin awan itu adalah kirimanMu Rabb, sungguh bertambah rasa Cinta ini PadaMU.

Setelah sholat dzuhur, saya kemudian bergegas menutupi wajah saya dengan kain untuk menghindari sengatan matahari. Sungguh takjub saya, awan awan besar berjejer mulai di depan mesjid hingga ke kantor saya, sehingga matahari sama sekali tak langsung mengenai saya, saya pun bisa berjalan dengan santai hingga ke kantor. Sungguh Allah tak pernah menyulitkan hamba-hambanya yang ingin beribadah. Setengah jam setelah dari Mesjid, jam pulang kantor pun tiba, saya keluar dan wowww, panas terik menyengat, berarti tadi Allah hanya memudahkan langkahku untuk sholat di awal waktu.

Saya kembali teringat dengan curhatan seorang perawat di sebuah Rumah Sakit, ia bertugas di Unit Gawat Darurat Rumah Sakit tersebut, ia bercerita bahwa ia seringkali sholat di akhir waktu atau bahkan sudah lewat, karena menangani pasien-pasien gawat yang tiba-tiba masuk di jam-jam sholat. Namun, seorang dokter kemudian menyanggah cerita perawat tersebut, Dokter ini juga pernah bertugas di Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Berbeda. Selama beberapa tahun di UGD ia mempelajari bahwa, ketika waktu sholat tiba, sama sekali tidak ada pasien yang masuk, berselang 15-20 menit setelah adzan barulah terkadang ada pasien masuk ke UGD, ini berarti ketika waktu sholat tiba kita langsung sholat, maka kita sudah menunaikan sholat baru ada pasien yang masuk, tapi ketika kita menunda-nunda sholat maka ada-ada saja yang membuat kita makin lama menunaikannya, bahkan hingga di akhir waktu atau malah tidak dikerjakan sama sekali.

Sungguh Allah memberi kemudahan kepada hamba-hambaNya yang benar-benar ingin beribadah kepadaNya.

Yuk Belajar Sholat di awal waktu.

Salam Santun
@Irna_Yuliani

Tidak ada komentar: