Perjalananku kali ini, bersama Sahabat Komunitas SuksesMulia
Makassar, sekitar Februari 2014. Planing kami adalah mengikuti Silaturahmi
Nasional Pengurus Komunitas SuksesMulia SeIndonesia di Kota Semarang. Saya
berangkat bersama 4 orang sahabat saya, ada kak Ratna, kak Anti, kak Muhib, dan
Haris. Sesuai dengan rencana yang sudah kami atur dan diskusikan sedemikian
rupa, kami memilih untuk menuju Surabaya terlebih dahulu, kemudian melanjutkan
perjalanan menggunakan jasa Kereta Api dari Stasiun Pasar Turi Surabaya menuju
Semarang.
Menempuh perjalanan kurang lebih selama 5 jam, akhirnya pukul 20.30
kami tiba di Stasiun Tawan Semarang. Kami memilih untuk menunaikan sholat Isya
terlebih dahulu di Mushollah Stasiun sebelum menuju Gedung Diklat Palang Merah
Indonesia Provinsi Jawa Tengah. Silatnas Komunitas Sukses Mulia berlangsung
selama 2 hari, dan kami lalui dengan penuh semangat, rasa bangga dan juga haru
bisa bertemu dengan banyak sahabat yang begitu luar biasa. Sebelum meninggalkan
Semarang kami sempat ikut city tour bersama
beberapa pengurus. Tujuan pertama kami adalah melihat kemegahan dan
keindahan Mesjid Agung Semarang, kemudian napak tilas di Lawang Sewu, lanjut
jalan-jalan ke Kota Tua dan terakhir ke Pusat oleh-oleh, ini namanya lelah yang
membahagiakan, Alhamdulillah.
Esok harinya, pukul 05.15 setelah menunaikan sholat subhu, kami
berpamitan kepada teman-teman yang masih ada di Gedung Diklat. Matahari belum
juga menampakkan dirinya sewaktu kami tiba di Stasiun Tawang, Kereta kami
berangkat Pukul 06.30 menuju Surabaya. Perjalanan kami pulang kali ini kami
gunakan untuk lebih banyak beristirahat, berbeda dengan keberangkatan kami 3
hari yang lalu, kami lalui dengan banyak bersendau gurau, berdiskusi serta
menikmati panorama sepanjang perjalanan dari Surabaya ke Semarang.
Tiba di Surabaya, berhubung pesawat kami berangkat sore, maka kami
memilih untuk jalan-jalan dulu melihat kota Surabaya lebih dekat. Kami
menghampiri sebuah mall, sekedar untuk mencuci mata dan juga makan siang. Tak
terasa jam keberangkatan kami sudah makin dekat, kami memilih untuk segera
meluncur ke bandara menggunakan mobil yang memang sudah kami sewa dari Stasiun.
Setelah check in, saya dan ke empat temanku berpisah. Yaah….kak Ratna,
kak Anti, kak Muhib dan Haris akan kembali ke Makassar, sementara saya
melanjutkan perjalananku ke Pulau tetangga, Bali. Kali ini saya akan menikmati
petualanganku sendirian, ehh gakkk sendrian kok, di Bali saya akan di temani
Paman, adiknya Ibuku.
Dan inilah pertualanganku di Pulau Bali….
Matahari sudah hampir tenggelam, ketika pesawat yang saya tumpangi
mendarat dengan seksi di landasan Bandar Udara Ngurah Rai Denpasar. Wajah ini
tampak sumringah, senyum sepertinya tak mau lepas dari wajahku sepertinya sulit
menyembunyikan rasa bahagia saya waktu itu. Kenapa tidak, kedatanganku pertama
kali ke pulau nan eksotis ini adalah diluar perencanaan. Awalnya rute
perjalanan saya sama dengan ke empat sahabat saya, tapi paman saya yang di Bali
pengen saya singgah dulu sejenak di Bali sebelum kembali ke Makassar. Karena
mendapatkan tawaran yang sangat menggiurkan yakni dapat tiket pulang ke
Makassar gratis, serta bakal diajak jalan jalan menyusuri Bali yang juga gratis
tentunya, maka sulit rasanya untuk menolak, jadilah sekarang saya memulai
petualanganku di Pulau Bali.
Pamanku sudah menunggu di Bandara dari tadi, saya tersenyum lebar
ketika melihatnya. Kami langsung meluncur ke Kuta, di sanalah Pamanku tinggal.
Ia bekerja di salah satu perusahaan travel di Bali, ia bertugas di Kapal Pesiar
yang membawa para turis berwisata ke Pulau Lembongan. Naah… ini dia salah satu
tempat yang akan saya kunjungi besok, saya mendapat kesempatan naik kapal
pesiar gratisaaaannn pemirsaaaa, ini senengnya gak ketulungan. Kata pamanku
tarif paket naik kapal pesiar ini berkisar 600 ribu sampai 1 juta Rupiah, angka
yang cukup mahal buat sayaa, heheeee…, tapi berhubung Paman saya kerja di
Travel ini, saya dapat 1 Paket Wisata ke Pulau Lembongan Greettongg booo…hihihi
Welcome to Island Explorer Cruises dan
Coconuts Beach Resort…….
Hari masih berselimut pagi ketika saya sampai di pelabuhan tempat
kapal pesiar yang akan membawa saya dan sekitar kurang lebih 50 turis yang
kesemuanya merupakan wisatawan asing. Info dari pamanku, mereka berasal dari
Negara yang berbeda beda, ada dari Inggris, swedia, india, cina, korea, jerman,
dll. Intinya saya gak peduli mereka berasal dari Negara mana saja, pokok saya
pengen benar benar menikmati perjalalananku kali ini. Meski sewaktu saya naik
ke kapal pertama kali, serasa se isi kapal itu pada ngeliatin saya, saya cuekk
aja. Kalian tau kenapa mereka pada ngeliatin saya dengan tatapan yang sedikit
aneh, yaa karena pakean saya. Mereka semua berpakaian setengah telanjang,
sementara saya masih lengkap dengan pakaian yang tertutup rapat, tapi saya
bangga karena sejauh kaki melangkah pakaian saya tak pernah jadi penghambat
saya menikmati ciptaan Allah yang sungguh indah, dan saya bersyukur Allah masih
membantu saya menjaganya.
Lembongan
I’m Comiingg……
Menuju Pulau Lembongan
Pulau Lembongan terletak di Selat Badung sebelah tenggara Pulau Bali,
untuk sampai ke sana dibutuhkan waktu 30 – 45 menit menggunakan kapal. Tapi
jika ingin lebih murah kita bisa menaiki perahu kayu dari sanur dengan waktu
tempuh kurang lebih 1,5 jam. Pulau lembongan dan pantainya masih sangat asri
dan tidak penuh sesak wisatawan seperti pantai pantai di Pulau Bali. Pulau
Lembongan ini sangat bersih, lautnya nya pun sangat indah dan dihuni oleh
beranekaragam biota laut. Di beberapa sudut Pulau Lembongan dipenuhi bukit
bukit karang yang cukup terjal, namun dari sanalah yang menambah cantik pulau
ini.
Restoran dan café akan sangat mudah kita jumpai di Pulau Lembongan,
termasuk penginapan, jadi jangan khawatir. Jika ingin membeli oleh-oleh khas
Pulau Lembongan juga ada, sisa liat isi dompet aja hahaha….
Yang saya suka dari Pulau Lembongan adalah saya bisa melihat laut dari
atas, gaya bangunan, termasuk rumah penduduk dan penginapan yang dibuat begitu
eksotis, sungguh membuat hati selalu berdecak kagum, terlebih lagi Pulau ini
super bersihhh bangeet, dan yang paling penting adalah saya masih bisa
menikmati laut dengan tenang.
Hari beranjak sore, itu berarti kita harus meninggalkan pulau ini
menuju destinasi selanjutnya. Menghiraukan rasa lelah, pamanku kembali
melanjukan motornya menuju Pantai Kuta, dan saya butuh tabung oksigen, kaget
melihat Pantai Kuta di banjiri wisatawan, saya mulai merasa aneh dan pengen
segera meninggalkan tempat itu. Akhirnya kami pun mencari makan, dan saya tak
merasa khawatir untuk mendapatkan makanan halal di Bali, soalnya pamanku sudah
tau tempat tempat makan yang hanya menyediakan makanan halal.
Kata pamanku, jika ingin menikmati Pantai Kuta bersama sepi, datangnya
pas pagi buta, soalnya para turisnya masih pada tidur. Jadilah saya Pukul 6
pagi sudah jalan-jalan di Pantai Kuta dan memang benar jam segitu Pantai Kuta
menampakkan wajahnya yang begitu tenang, ditambah lagi di sepanjang pantai kuta
berdiri restoran, café dan hotel yang ditata begitu cantik, semuanya langsung
menghadap ke laut lepas, itu indah bangeeet.
Selesai menulusuri pantai kuta, sebelum turis turis itu pada
berdatangan, saya dan paman sudah bersiap siap menuju destinasi selanjutnya
yakni ke Tanah Lot. Perjalanan ke Tanah Lot bisa ditempuh selama 1.5 – 2 jam,
wuuihhh lama juga yaah, tapi pengen banget ke sana. Akhirnya setelah menembus
teriknya matahari, saya sampai juga di Tanah Lot. Tidak seramai di Kuta, di
Tanah Lot banyak tebing tebing curam, beberapa Pura, dan yang menurut saya
menarik adalah Pura yang ada diatas tebing. Sepanjang jalan memasuki kawasan Tanah Lot
kita akan bertemu dengan banyak toko oleh-oleh, tapi kata Pamanku oleh oleh
disana jauh lebih mahal. Setelah puas berkeliling, kami memutuskan untuk segera
pulang, tapi sebelumnya kami singgah dulu di jogger, salahsatu pusat oleh oleh
terkenal di Bali, yang menurut saya merupakan sarangnya orang orang kreatif.
Saya sempat singgah lagi dibeberapa pusat oleh oleh lainnya, ini dikarenakan
pesanan orang orang rumah yang berjubel.
Sayangnya perjalananku kali ini harus berakhir, 3 hari yang berkesan
dan membuat saya mengucap syukur tiada terhingga kepada Allah, telah memberiku
kesempatan menjejakkan kaki di belahan buminya yang lain. Namun, masih ada satu
tempat yang belum sempat saya kunjungi di Bali, saya pengen banget maen ke Ubud
dan Kintamani, disana kita akan disuguhi pemandangan pedesaan yang begitu
indah, panorama alam serta masyarakat yang begitu ramah, katanya setiap orang
yang datang kesana akan jatuh cinta pada pandangan pertama.
Bali, Saya akan kembali…………..
Salam Santun
@IrnaYuliani_