‘’Urgensi Sebuah Impian”
Sewaktu kita kecil
ketika masih berada di jenjang play group hingga menempuh pendidikan
sekolah dasar jika ditanya tentang Cita-cita, sebagian besar diantara kita jika
ditanya tentang cita-cita, yang perempuan pasti menjawab “ingin Jadi dokter
atau guru”, sementara jika yang laki-laki ditanya ingin jadi apa, rata-rata
menjawab “ingin jadi polisi atau tentara. Kenapa beberapa profesi itu banyak
menjadi impian dan cita-cita kita sewaktu kecil. Karena profesi itu dimata kita
sangat luar biasa, ibarat pahlawan atau tokoh idola, dan sewaktu kecil tak
banyak profesi yang kita kenal.
Memasuki Sekolah Menengah Pertama, Impian masa kecil kita
yang ingin jadi dokter, guru, tentara atau polisi, sebagian besar bergeser
menjadi sesuatu hal yang mereka kenal di lingkungan yang baru dan melahirkan
cita-cita atau impian yang baru, tapi tak jarang juga impian masa kecil itu
tetap kokoh bersemayang dalam tekad yang kuat untuk mewujudkannya. Hal ini
kemudian tetap berjalan sama ketika mulai memasuki usia sekolah Menengah Atas.
Tapi, kenapa banyak diantara kita tak berhasil meraih
cita-cita itu, karena cita-cita atau impian itu hanya ada dimulut, tak ada di
memori otak dan di hati. Itu hanya
sebagian kecil, sebagian besar dari kita sama sekali tak punya impian, tak
punya cita-cita. Menjalani hidup apa adanya, mengikuti hembusan angin, dan
kemana aliran air, selama merasa berada di zona nyaman, ia takkan mencoba
keluar dari zona itu. Sesungguhnya berada di zona nyaman itu membatasi
kemampuan untuk mengembangkan potensi kita. Kemampuan maksimal yang kita miliki
sama sekali tak dapat kita peroleh.
Apa sih Impian itu????
Impian adalah Kenyataan dalam sebuah angan-angan yang
terisi full dalam memori otak , terbungkus tekad baja, serta didampingi
keajaiban sebuah doa.
Impian akan melatih
anda untuk Fokus, Mengajari anda terbiasa mengatakan “tidak” untuk hal-hal yang
tidak ada hubungannya dengan impian anda, menjadikan hidup anda terarah, dan
punya tujuan. Impian akan membentuk karakter anda yang sesunguhnya, menempa
anda seperti menempa baja yang membara, sulit digoyahkan, impian akan membantu
anda menghadapi masalah hidup dengan sangat cerdas.
Pernahkah anda berkunjung ke tempat pembuatan keris atau
tempat pebuatan keramik, atau ke tambang emas???. Taukah anda bagaimana proses
pembuatan satu buah keris, satu buah keris harus ditempa puluhan bahkan ratusan
kali, melewati panasnya bara api, hanya untuk mendapatkan keris yang
berkualitas dengan tampilan yang menarik. Sama halnya dengan keramik, keramik
yang cantik dengan berbagai ukiran dan lukisan yang indah, hasil dari sebuah
kesabaran dalam membentuknya menjadi model yang kita inginkan, melalui proses
pembakaran hingga beberapa jam dengan suhu tinggi, kemudian dipercantik dengan
lukisan-lukisan dan warna warni yang indah. Untuk membelinya pun harus
menyiapkan dana yang lebih. Bagaimana dengan emas??. Negara Kita NKRI adalah
Negara yang sangat kaya, memiliki banyak sumber daya alam seperti emas, dan
untuk memperoleh 1 gram emas, butuh perjuangan dan pengorbanan para buruh
tambang, mempertaruhkan hidup mereka, itulah kenapa harga emas cenderung terus
meningkat.
Saya ingin menyampaikan kepada anda, bahwa untuk menjadi
keris, menjadi keramik dan memiliki emas, anda harus siap ditempa, merasakan
panasnya bara api, punya tekad dan nekat. Seperti halnya jika anda ingin meraih
impian anda, anda harus memiliki kekuatan, kesabaran serta tekad yang besar,
karena hanya dengan seperti itu anda akan mencapai hasil yang maksimal, yang
kan mengantar anda menjemput impian anda satu demi satu.
Kadang kala impian itu akan membawa kita keluar dari zona
nyaman, olehnya itu diperlukan tekad yang kuat dan keras untuk mencapai impian.
Allah SWT selalu menjanjikan sesuatu yang baik bagi orang-orang yang senantiasa
berikhtiar dan berusaha, bagi kaum yang berfikir.
So, Milikilah impian yang besar dan manfaat bukan hanya
buat kita pribadi tapi juga buat orang lain, Kita Punya Tuhan Yang Besar, Raja
dari segala Raja, maka jangan pernah lelah memohon bantuanNya. “Hasbunallah
Wani’man wakil Ni’mal Maula Wa Ni’man Nashir” Cukup Allah sebagai penolong dan
Dia adalah sebaik-baik pelindung (QS. Ali Imran).
Wassalam
Trim’s
Irna Yuliani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar