Do What You Love, Love What You Do

Minggu, 02 Juni 2013

Kunci Hidup


Perjalanan hidup kita menuju kehidupan terbaik bukanlah hal  yang mudah. Kadang kerikil kerikil tajam menghadang tergantung kita, apakah akan berhenti atau terus berjalan. Hari ini saya bertemu dengan guru kehidupan saya yang sangat luar biasa. Saya, yang masih kadang mengeluh dengan hadirnya kerumitan dalam proses yang kujalani tertunduk malu dihadapanya. Di hadapan pribadi luar biasa yang sungguh membuatku merasa belum berbuat apa-apa dalam hidupku.
Dengan linangan air mata yang sungguh tak bisa terbendung, kutulis cerita singkat ini kepada teman-teman agar tak membiasakan diri mengeluh. Taukah sahabat, hari ini, ba’da magrib, sewaktu saya berjalan keluar dari sebuah percetakan, dipinggir jalan seorang anak kecil sedang mengatur tumpukan kardus-kardus di atas becaknya, bajunya compang camping, lusuh, tak beralas kaki, tapi ia mengenakan topi sekolah. Kuhampiri ia, lalu kulontarkan  beberapa pertanyaan.
“Sampai jam segini masih cari kardus de? “ 
“iya….”
“Bapaknya Kerja apa…?”
“Tukang Becak……”
“Ade Sekolah…?”
“Iya…”
“Kelas Berapa..?”
“Kelas 6…”
“Rumahnya dimana?”
“Di Sukaria….”
Taukah sahabat Sukaria itu tempat yang sangat jauh  jika harus ditempuh dengan jalan kaki atau dengan mengayuh becak sekalipun, dari tempat saya bertemu anak pemulung tadi ke rumahnya. “Semangatmu Luar Biasa de, aku malu padamu, semoga Allah membukakan rezeki sebanyak-banyaknya untukmu”,  bisikku dalam hati. Ia masih sempat tersenyum kepadaku, sebelum melangkah pergi mendorong becaknya yang berisi kardus kardus bekas. kupandangi ia hingga ia menghilang dalam kegelapan. Allah selalu mengajar kita dengan caranya.Seperti cara ia mengajarku hari ini, bahwa bersyukur adalah kunci hidup kita didunia dan mengeluh sama sekali tidak menghasilkan apa-apa.  

Tidak ada komentar: