Sebuah lagu Nasyid mengalun
Indah bersamaan dengan terbitnya matahari pagi ini, ternyata sebuah sms masuk
ke handphone ku, kuraih dan kubaca
“Selamat
Yah nak, Mohon Maaf Bapak Tak Bisa menyaksikan wisudanya”
Yah itu sms dari bapak, beliau sekarang berada
diluar kota. Airmata tak bisa lagi terbendung, beliaulah orang yang selalu
memberiku semangat untuk segera menyelesaikan kuliah, dan akhirnya tak bisa
mendampingiku. Masih terekam jelas diingatanku Tahun 2007 silam beliau
mengurungkan niatnya untuk berangkat ke inggris demi mengantarkan anaknya
menuju masa depan yang lebih baik, padahal itu adalah salah satu mimpi beliau,
kali ini impiannya untuk bisa berkunjung ke LOMBOK tak ingin lagi aku biarkan sirna, meski
beliau sempat bimbang untuk berangkat, tapi aku selalu bilang, tak apa-apa,
pergilah pak…’ genggamlah mimpi-mimpimu hingga nafas kelak tak lagi bersama
ragamu.
Rabb….Tak bisa kugambarkan
bagaimana setiap langkah demi langkah begitu Engkau kuatkan, hingga akhirnya saya
tiba di hari ini “1 Juli 2013”,
Pengukuhan saya menjadi Sarjana, dengan Gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat.
Sujud Syukur tiada henti padaMu Yaa Rabb. Meski hanya didampingin mama, karena
bapak lagi perjalanan Dinas ke 3 Provinsi, tak mengurangi sedikitpun rasa
syukurku pada sang Kholiq.
Semenjak mengerti akan
makna hidup yang sesungguhnya, saya hanya ingin berbagi suka saja kepada ibu
bapakku, setiap duka yang menyertai langkah ini, akan menjadi rahasia hatiku
sendiri. Selama 23 Tahun mendampingiku, keduanya kupahami hanya selalu berbagi
Suka Padaku, setiap kesulitan yang mereka rasakan, tak ingin dibagi untuk
anak-anaknya. Semenjak kupahami itu, sedapat mungkin tak ingin merepotkan
keduanya. Kusadari hidup ini teramat singkat, dan ajal sudah menjadi rahasia
dan ketetapan Allah, entah siapa yang terlebih dahulu menghadapNYA, olehnya itu
sedapat mungkin selalu mempersembahkan yang terbaik untuk keduanya.
Hanya
berbagi suka itu pilihan, masih banyak yang seumuran saya, bahkan yang
sudah berkeluarga atau memiliki anak, tapi hobby merepotkan kedua orangtuanya.
Bagi kita yang masih duduk dibangku kuliah, tiap bulan dapat subsidi dari orang
tua, tapi malas ke kampus, malas belajar, bukankah kita telah mengkhianati
orang tua kita sendiri, sungguh kita sudah merepotkan keduanya. Bukti rasa
syukur kita atas pemberian dari ibu bapak kita adalah dengan belajar dan
menorehkan prestasi.
Di setiap akhir sholat
saya, atau dimanapun setiap kali saya berdoa saya selalu minta pada sang
pemilik nyawa ini, agar senantiasa menjaga ibu bapakku dengan penjagaan
terbaikNYA, senantiasa berterima kasih dan bersyukur telah melimpahkan rezeki
kepada ibu bapakku sehinggga mampu menyekolahkan saya. Salah satu mimpi saya
adalah saya ingin sekali bersujud di depan BaitullahMU bersama kedua orangtua
saya, saya ingin sekali bersiarah kemakam Nabi SAW, ingin melantunkan ayat-ayat
indahMU di Raudah, berkunjung ke Gua Hira, Jabal Nur, semuanya tertuang
jelas di my book Dream, bahwa Insya Allah Jika Allah Meridhoi Tahun 2015,
Insya Allah saya akan memberangkatkan Umrah ibu bapakku, Aaminn….
Jika ditanya, siapakah
inspirasi terbesar saya dalam hidup ini, tentulah inspirasi itu adalah ibu
bapak saya, meski daun-daun dimuka bumi ini dijadikan lembaran dan air dilautan
jadi tintanya, tak cukup menggambarkan untaian setiap kata terima kasih yang
terpatri jauh didalam lubuk hati ini untuk keduanya
Jika ada yang patut
disembah selain Allah, tentu itu ibumu, ibumu, ibumu dan bapakmu. Ridhonya
Allah SWT, ada pada Ridho kedua orang tua.
Mama….
Bapak….
Berjuta Cintaku Untukmu…..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar