Siang yang begitu terik, matahari tampak begitu
garang, tak sedikitpun terlihat goresan awan dilangit, tapi tak menyurutkan
semangatku untuk segera berkemas-kemas, karena selepas sholat dzuhur, saya dan
sahabat saya akan berangkat menghadiri acara walimah seorang sahabat kami yang
lokasinya cukup jauh dari kota Makassar. Karena lokasi yang jauh, maka kami
memutuskan berangkat hari ini, meskipun acara walimahannya baru akan dilaksanakan
esok harinya. Menggunakan pakaian serba hitam, tepat pukul 14.00 saya
meninggalkan rumah, sekedar info rumah saya bukan di Makassar tapi di
Kab.Maros, kabupaten perbatasan dengan kota Makassar, yaah kurang lebih 15
menit ke batas kota.
Di depan kompleks, seorang sahabat saya sudah
menunggu, dengan senyuman khas nya dia menyambutku, namanya iyma, sapaan sayangnya
“enning”, pengen certain tentang sahabat saya ini, gak bakal muat disini, jadi
gak usah yaah, cukup tau namanya enning, heheee. Tanpa membuang waktu kami pun
berangkat. Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 1 jam, sampailah kami di
depan sebuah mall, ohhh bukan untuk belanja yaah, kami menunggu seorang sahabat
yang memang dari awal kita janjian di tempat ini, namanya aulia. Panas siang
itu makin menggila, keringat terasa menjalar disekujur badan kami, tapi haappp
semangat masih berkobar, perjalanan yang harus kami tempuh masih sangat jauh.
Nah…. Singkat cerita, sampailah saya di sebuah
kantor, kantor yang tampak sangat sepi, ya iyalah sepi, orang sudah jam pulang
kantor, waktu sudah menunjukkan pukul 16.30, trus ngapain saya di kantor itu,
heheee…mau ngerampok, yahh tidaklah. Kantor itu adalah kantor sahabat saya,
salah satu sahabat yang akan ikut bersama ke acara walimahan besok, kami biasa
memanggilnya asri, kami sering juga meledeknya dengan sebutan “Jerapah” karena
postur badannya yang sangat tinggi, tingginya hampir 2 meter kali yahh, kalo
berdiri disampingku itu rasanya gimanaa gitu, maklum tinggi badanku standart
(anggaplah seperti itu) heheheee….
Setelah dari kantor, rute selanjutnya adalah ke
rumah asri, rumahnya di Kab.Gowa, sekitar kurang lebih 1 jam dari kantornya,
kenapa lama?? Karena sejak awal kita berangkat naik angkutan umum, dan taulah
gimana, angkutan umum itu hobby nya singgah dan singgah, jadi mesti sabar untuk
sampai tujuan. Di rumah asri sudah datang satu lagi sahabat saya, namanya
opang, sahabat yang saya kenal sejak 6 tahun yang lalu, selalu cool dan tampak
kalem, hehehee. Sisa nunggu big bos nya nih, yang bakal nyetirin kami hingga ke
lokasi, namanya ayyub. Sahabat saya yang satu ini rada-rada slengean, tapi baik
hati, bangeeet. Menjelang magrib akhirnya beliau datang juga.
Setelah ayyub datang, kita sibuk menentukan akan
melalui rute mana untuk sampai ke lokasi walimahan sahabat saya. Lokasinya ada
di Kabupaten Bone, dekat perbatasan Kabupaten Sinjai. Berhubung karena kita
akan berangkat malam, jadi rute yang kami pilih adalah
Makassar -> Gowa -> Takalar -> Jeneponto
-> Bantaeng -> Bulukumba -> Sinjai -> Bone
Sebenarnya masih ada rute lain yang lebih dekat di
banding melalui rute diatas, tapi medan nya sedikit berbahaya dan jalanannya
rusak, jadi akhirnya kami memutuskan melalui rute diatas, dibanding melalui
rute di bawah ini.
Makassar -> Maros -> Bone atau Makassar ->
Gowa(Malino) -> Sinjai -> Bone
Skenerio Allah memang luar biasa, rute perjalanan
yang lebih jauh dan lebih lama, membuat kami lebih bisa sharing tentang banyak
hal diperjalanan.
Selepas sholat magrib, tepat pukul 7 malam, kami berangkat dengan hanya ada
senyuman yang merekah diwajah kami. Mengawalinya dengan ucapan
bismillahirrahmanirahim, petualangan kami pun dimulai. Malam itu akan jadi
perjalanan yang begitu indah bagi saya pribadi, tak henti-hentinya saya
mengucap rasa syukur yang luar biasa pada Allah masih memberiku kesempatan
untuk menikmati waktu bersama mereka.

Diperjalanan kami berdiskusi banyak hal, saling
berbagi ilmu, bertukar pengalaman, mengenang masa-masa kuliah, dan masih sempat
pada curhat-curhatan, moment moment seperti ini yang sulit kami lakukan selepas
kuliah. Malam itu bulan tampak ikut bahagia menyaksikan persahabatan kami, kami
hanya bisa membalas senyuman kepadanya. Kabupaten demi kabupaten kami lalui,
dan akhirnya tepat jam 2 dini hari kami tiba di kampung sahabat kami asri,
malam ini kami akan bermalam dirumahnya sebelum esok harinya akan melanjutkan
perjalanan ke lokasi walimah sahabat kami, yang masih harus menempuh perjalanan
kurang lebih 2 jam.
Udara yang sangat dingin menyambut kami, saya
betul-betul mengigil kedinginan, serasa di dalam lemari es. Segera kami masuk
ke kamar yang telah disediakan tuan rumah, kami tak lagi bercakap-cakap banyak,
perjalanan hari ini membuat kami sungguh lelah dan ingin segera beristirahat,
ditambah udara dingin yang membuat kami ingin segera bersembunyi dibawah
selimut.
Brrrrrrr, dinginnya air serasa munusuk hingga ke
tulang ketika air menyetuh kulitku sewaktu saya berwudhu, yaah waktu subhu
telah tiba. Selesai sholat dan mambaca
beberapa lembar al-qur’anku, saya berjalan ke teras rumah, dan subhanallah,
pemandangan indah nan asri menyapaku, matahari pagi mulai merangkak naik,
cahaya kuning keemasan membuat pagi ini makin indah, dan tentu saya takkan
melewatkan moment itu, saya raih handphone dan jepreett, hasilnya seperti ini
Tak lama kemudian satu persatu sahabatku mulai ikut
menikmati indahnya pagi itu, saat itu saya berada di Kabupaten Sinjai, dan saya
ada di puncak, indahnya ciptaanMu rabb…
Setelah bersiap-siap, kami pun melanjutkan
perjalanan ke lokasi walimah, tapi kami nda langsung sampai, kami mesti
melewati drama kesasar terlebih dahulu, hehehee, dan akhirnya ketemu juga,
setelah kami menelpon siapa saja yang bisa menunjukkan kami lokasinya.
Suasana mulai mengharu biru, ketika mata kami mulai
menatap sepasang pengantin, yaah mereka sahabat kami, tampak gagah dan sangat
cantik. Pengantin perempuannya adalah sahabat kami, namanya dyah, seorang
perempuan anggun, dengan pembawaan yang tenang dan sangat santun, doa kami
senantiasa mengalun untukmu my dyah. Setelah berfoto-foto ria, dan juga makan,
hehee itu yang penting (justkid), kami pun pamit.

Rute selanjutnya adalah silaturahim ke rumah salah
satu teman kami, namanya Very, sebenarnya ada panggilan makan rambutan, langsat
dan manggis, yaah rezeki gak boleh di tolak. Sampai disana, gak banyak basa
basi, langsat, rambutan, manggis tiba-tiba saja langsung nongol di depan kami,
sayang dianggurin terlalu lama, langsung kami santap. Saya cuman bisa berdecak
kagum dalam hati pada sang Maha Pencipta, bagaimana ia menciptkan buah-buahan selezat
ini, Subhanallah. Kami tidak terlalu lama, karena waktu sudah mulai sore,
sementara perjalanan kami masih jauh, kami masih harus menempuh kurang lebih 6
jam, kamipun pamit dan mengucap banyak terima kasih, dan 1 kantong besar berisi
rambutan, langsat dan manggis menjadi buat tangan dari keluarga very buat kami.
Rencana awal kita ingin singgah menikmati matahari
terbenam di pantai marina di Kabupaten Bantaeng, tapi karena kami berangkat
kesorean, jadi tak bisa sampai di bantaeng tepat waktu. Tapi, kami masih punya
satu tempat yang akan kami singgahi, yakni singgah di rumah salah satu sahabat
kami di Kabupaten Jeneponto, namanya Dian. Sudah lama tak bertemu dengannya, pertemuan
malam itu menjadi moment pelengkap petualangan kami selama 2 hari ini.
Pukul 21.30 perjalanan kami lanjutkan. Suasana di
dalam mobil tak seribut kemarin, semua pada tertidur pulas karena kelelahan.
Dari jok belakang saya mengamati sebuah sosok yang membuat mata saya sempat
berkaca-kaca, yah saya sedang mengamati sahabat yang saya bilang slengean itu,
ia yang sejak kemaren menyetir mobil, saya tau ia sangat lelah, tapi ia tetap
saja dengan gayanya yang ceria, 14 jam menyetir itu tentu sangat melelahkan, semoga
kelelahanmu dibalas allah dengan pahala berlipat ganda, aaminn
Sekitar pukul 23.00 kami pun akhirnya sampai di
rumah asri di gowa, tempat kami berkumpul kemarin sebelum berangkat. 2 hari
yang sungguh membuatku mengucap syukur kepada Allah dikaruniai sahabat-sahabat
yang luar biasa, dengan pribadi yang sangat mengagumkan bagiku. Semoga Allah
senantiasa menjadikan persaudaraan kami tetap terjaga di jalan-NYA. Saya belajar
banyak hal dari kalian
Dari ayyub saya belajar bagaimana selalu bisa mencairkan suasana
Dari asri saya belajar cara memaknai hidup
Dari opunk saya belajar menjadi pribadi yang tenang
Dari dyah saya belajar bagaimana selalu bersikap santun
Dari iyma saya belajar cara bergaul dengan baik
Dari uchu saya belajar menjadi pribadi yang tegas
Dari isnan saya belajar menjadi pribadi yang bertanggung jawab
Dari dian saya belajar tentang ketulusan
Dari Arie saya belajar bagaimana selalu berbuat baik kepada orang lain
Dari kalian semua yang tak mampu
saya sebut satu persatu, saya belajar bersyukur. Bersyukur karena dikarunia
sahabat luar biasa.
“Cinta itu harus selalu diperbaharui”
“"Manusia harus diketahui untuk dicintai,
tetapi Tuhan harus dicintai untuk diketahui"
Salim santun dan hormat kami para sahabat yang saling
mencintai
“LKMM V”
2 komentar:
Aduh untung ada namaq terselip walau tak sempat hadir dlm rute pjalananx..makasih irna..salam hangat lkmm V..selalu dan selamanya...
hehee, sama-sama brader. Always and Forever. Aamiiin
Posting Komentar