Menulis
itu sesuatu yang menyenangkan menurutku, nahh kali ini pengen berbagi cerita
lagi nih buat teman-teman sekalian, moga-moga gak bosan yah membaca tulisanku,
setelah sebulan lebih gak nongol di blog ini, heheee…... Kali ini masih seputar
persahabatan saya dengan orang-orang luar biasa yang menamai dirinya LKMM
V. Selain itu ditulisan kali ini, saya akan mengajak sahabat ikut ke
dalam 3 kelas dengan 3 mata pelajaran berbeda, saya akan mengajak sahabat semua
belajar tentang Kasih Sayang, Ilmu Sabar dan Cinta Mulia semoga bermanfaat yaah…..
****
Pagi yang cerah menyapa, nyanyian burung-burung kecil
terdengar merdu dari balik pepohonan, embun pun masih setia menampakkan diri,
sejuk terasa udara kuhirup pagi itu, emmm….Desa ini memang akan selalu nampak
indah. Saat itu saya ada dikampung halaman Camba,
sebuah desa di kaki gunung yang selalu membuat hati ini rindu untuk selalu
pulang menyapanya. Tapi, pagi itu harus meninggalkannya sejenak, harus kembali
ke Makassar karena ingin mengahadiri acara walimah sahabat saya Uchu LKMMV.
LKMMV itu ibarat gelar kelulusan yang disematkan dibelakang nama kami, padahal
asal muasal nama itu kami ambil dari nama kegiatan yang mempertemukan kami
pertama kali di Bulan Juni Tahun 2008, dan akhirnya membuat persahabatan kami
masih mempunyai rasa hingga saat ini.
Petualangan dimulai, berbeda dengan petualangan di
LKMMV Story Part I, kali ini petualangannya akan menceritakan kisahku sendiri,
heheheee…..
Pukul 08.30 saya meninggalkan rumah di camba dengan
satu tujuan ingin menghadiri pernikahan sahabat saya di makassar, yang di
adakan malam hari. Karena saya berangkat agak pagian maka saya pikir, akan
banyak waktu untuk istirahat di rumah sebelum ke pesta sahabat saya. Tapi,
Allah punya rencana lain ternyata. Mobil yang saya tumpangi ternyata berhenti
di kota kecamatan, sekitar 5 km dari rumah saya, baru berangkat pukul 12 siang
karena masih menunggu 8 penumpang lainnya yang telah membuat janji dengan pak
sopir mobil. Yaah, jadilah kita menunggu selama 3.5 jam diatas mobil. Kelas
sabar sudah dimulai pemirsa, dan betul betul harus diterapkan.
Pukul 14.00 saya baru tiba di Kota Maros, setelah
membereskan barang bawaan saya di rumah, saya pun langsung bergegas berangkat
lagi. Rute kali ini, ke Rumah sakit, karena di perjalanan tadi, mama menelfon
saya bahwa sepupu saya, Fauzan (7 Tahun) sedang kritis di Rumah Sakit. Ia
terkena Demam Berdarah. Setelah membeli beberapa buah tangan untuk dibawa ke rumah
sakit, saya pun berangkat. Pukul 16.00 saya tiba di Rumah Sakit, begitu miris
hati ini, sedih menggeliat di dalam sanubari melihat keadaan Fauzan yang tampak
sangat lemah dengan 2 selang infuse, alat bantu pernafasan, hampir seluruh
badan odem(Bengkak), ia juga tampak sesak, tapi ia tak mau memakai alat bantu
pernafasannya. Sejak pagi, belum cukup 1 gelas air yang ia minum, padahal ia
harus minum banyak. Dari sudut tempat tidur Fauzan, seorang perempuan dengan
mata sembab dan bengkak, sedang duduk menatap wajah kecil Fauzan yang tertidur,
dialah sang ibu yang sejak Fauzan sakit sekitar 9 hari yang lalu senantiasa
setia menemani, wajahnya mengguratkan bahwa ia tampak sangat letih, tapi ia
masih tampak setia menemani sang anak tercinta. Dibalik kaca kamar, tampak
seorang lelaki yang sedang khusuk menghadap Rabb nya, ia sedang menunaikan
sholat. Kuperhatikan diakhir sholatnya, tengadah doa yang begitu penuh
pengharapan, tampak ia sedang meminta dan memohon kepada sang pencipta akan
kesembuhan anaknya, dialah sang ayah yang tampak begitu tegar, masih mencoba tersenyum
kepada tamu-tamu yang datang menjengguk, meski saya bisa merasakan kegelisahan
hati yang begitu dalam sedang bersarang di dalam hatinya.
Inilah kelas Kasih Sayang yang saya maksud. Moment itu
memperlihatkan kepada saya bagaimana kasih sayang orangtua kepada anaknya,
bagaimana cara mereka mengasihi dan menyayangi. Melihat anak tercinta terbaring
lemah tak berdaya, memuat keduanya tampak dirundung kesedihan, tapi mereka
selalu mencoba kuat demi kesembuhan sang anak. Apapun mereka akan korbankan
demi anak, semua demi anak, kasih sayang orangtua itu sungguh luar biasa, dan
bagaimana kasih sayang kita kepada orangtua? Bagaimana kita mengasihi dan
menyayangi mereka? Rata-rata kita mengabiskan waktu dengan orangtua itu hanya
sampai usia 25 Tahun, selebihnya kita akan mencurahkan kasih sayang kita kepada
keluarga baru kita, kepada suami/istri dan anak-anak kita, kita sudah jarang
menanyakan kabar mereka, padahal selama 25 Tahun kebanyakan kita menuntut ini
dan itu kepada mereka, jarang kita berbuat sesuatu untuk orang tua, giliran
sudah sukses, perhatian kita sudah terbagi. Lalu ketika mereka meminta sesuatu
kepada kita, tak jarang kita tak mampu memenuhinya, atau mungkin kita
mengabaikannya dengan berbagai macam alasan, dan inikah balasan dari kasih
sayang mereka??, nah sahabat selama kita masih sendiri dan belum menikah,
hehheee ini lagi ngomong ke diri saya sendiri juga, hihiihii…., curahkan Kasih
Sayangmu sebesar besarnya kepada orangtua, dan nanti setelah memiliki keluarga
sendiri, jangan pernah lupa kasih sayang orangtua, sungguh mereka takkan
menuntut apapun kepada kita, tapi sebagai anak kita meski sadar bahwa karena
kasih dan sayang merekalah kita bisa berdiri dengan kaki kita sendiri. Demikian
kelas singkat tentang Kasih Sayang yang
saya terima, sekarang kita lanjutkan ceritanya yaahh…
Menjelang Pukul 18.00 saya pamit. Kelas tentang Ilmu
sabar pun kembali dimulai. Rute selanjutnya adalah pulang ke rumah, ganti baju
dan menuju ke gedung tempat pesta walimah sahabat saya. Hujan deras membuat
saya basah kuyup. Perjalanan ke rumah itu rata-rata menempuh waktu antara 45-60
menit, jadi perkiraan saya pukul 19.00 saya akan tiba di rumah, dan akan tiba
di pesta pukul 20.00. Tapi semua diluar prediksi saya, perjalanan ke rumah saya
tempuh selama 2 jam sodara-sodara, ternyata karena hujan lebat, beberapa sisi
jalan tergenang air sehingga tak bisa dilalui kendaraan, alhasil macet abissssbissbiss…..
Di mobil saya seperti cacing kepanasan, hampir semua penumpang saya tanya
dengan pertanyaan yang sama “Sudah pukul berapa…?”, meski saya punya jam
sendiri, tapi sebenarnya saya berharap di jam orang yang saya tanya tiba-tiba
berhenti, hehehe….saya pengen sekali menghentikan waktu, atau kali kali saja
saya punya pintu ajaib sehingga bisa dengan segera sampai di rumah. Sepanjang
jalan shalawat mengalun menenangkan hati yang begitu gelisah, takut sekali
nanti tiba di gedung, ternyata pestanya telah usai, tapi bersabar adalah solusinya.
Tiba di depan kompleks, saya harus berjalan masuk ke
dalam kompleks, hujan deras mengguyur, saya pun serasa berkejar kejaran dengan
waktu. Entah energi darimana, saya sama sekali tak memperdulikan hujan deras
malam itu, saya berlari menembus derasnya hujan, sekujur badan basah kuyup,
sempat terpikir untuk membatalkan diri ini menghadiri pesta walimah sahabat
saya, tapi lagi-lagi bisikian itu kuat sekali, selesai berganti baju saya pun
kembali ke depan kompleks, masih dibawah guyuran hujan, karena saya tak punya
payung pemirsa, hehee…, setelah menunggu sekitar 5 menit, akhirnya masih ada
juga angkutan umum yang menuju ke Makassar, biasanya jam segini sudah tidak ada
lagi. Caaap Cuss dehh kita, eehh bukan cuma
saya ^_^. Tak henti-hentinya shalawat menjadi obat penawar, agar hati ini tetap
tenang, menyakinkan diriku bahwa buah sabar itu manis rasanya.
Daaaan…..
Jreenngg, Pukul 21.20 saya tiba di lokasi walimah,
sudah mulai sepi, hanya tampak keluarga keluarga dekat yang sedang
berbincang-bincang. Untungnya sahabat-sahabat saya, LKMMV masih setia menunggu,
dan inilah buah dari kesabaran itu, bahwa masih ada sekumpulan manusia unik
yang menunggu saya di gedung, selangkah memasuki gedung dan melihat mereka
melempar senyum satu persatu kepadaku, mmmmm, rasanya itu lega bercampur
haru…..’
Dan saya baru paham, energi luar biasa itu dari
mana??? Ternyata dari rasa cinta yang bersemayang di dalam hatiku untuk mereka ”LKMMV”.
Melihat sahabat saya Uchu LKMMV bersanding dengan perempuan pilihan hatinya,
membuat rasa lelah ini terbayar lebih, rasanya seperti ikut seminar yang
diakhir acaranya saya dapat door prize dari panitia seminar, bonusnya berlipat
ganda, dapat ilmu, dapat teman baru, dan juga dapat hadiah, bahagia yang kita
peroleh sungguh diluar yang kita bayangkan.
Sahabat saya ini memang sangat cerdas, cerdas memilih
pasangan hidup, Good JOB hahaaaaa….’ Semoga menjadi keluarga yang dipenuhi
cintaNya, dikarunia putra putri yang dicintai penduduk bumi dan langit, DAAANNN
semoga saya segera nyusul yaah…. INI YANG PENTING, heheee….
Setelah melalui kelas sabar, hasilnya kita pindah
kelas ke Cinta Mulia. Malam itu melihat satu lagi CintaMulia yang dipertautkan
ALLAH. CINTAMULIA itu adalah Cinta yang dipenuhi pahala berlipat ganda, Cinta
yang mengguncang Arsy Allah, Cinta yang membuka banyak pintu surga, aahhh….amazing
daaah…. CINTAMULIA itu adalah PERNIKAHAN
Naaah, ayoo sahabat sahabat JombloMulia, dikencangkan
doanya, supaya segera bersanding dengan sang pangeran berkuda putih atau sang
bidadari cantik dipelaminan …….
Next Story
LKMM V Story Part III
akan berlanjut di 1 Juni 2014……
Salam Santun dan Hormat Saya
@irnayuliani_
Maros, 10 April 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar