Do What You Love, Love What You Do

Selasa, 16 September 2014

Kamu Cinta Kamu Taat



Kita tak pernah tau sebelumnya akan dilahirkan di rahim ibu yang mana, kita pun tak bisa meminta untuk lahir dirahim ibu yang seperti apa, maka bersyukurlah kita ketika dilahirkan di rahim ibu seorang muslim, karena in sya Allah kita akan mengenal islam sejak kita kecil. Sejak kecil, saat sudah mulai belajar berbicara, biasanya ibu ibu mulai mengajarkan anak-anaknya tentang kebiasaan kebiasaaan islam, misalnya mengucap basmalah ketika akan makan atau memulai sesuatu, mengucap salam ketika bertemu saudara atau akan berpisah, semakin bertambah umur, kita mulai diajarkan melafalkan huruf hijaiyah, mulai diajarkan sholat, hingga belajar puasa, bagi yang perempuan sudah diajarkan menutup aurat dengan mengenakan jilbab. Itulah kenikmatan kenikmatan yang kita peroleh ketika kita lahir dan besar di dalam keluarga muslim.

Tapi bagaimana mereka yang mu’alaf, yang tidak hidup dan dibesarkan di dalam lingkungan orang-orang muslim? Mereka tentu baru akan mengenal islam lebih dekat, dan kenyataannya orang-orang yang mualaf, yang benar-benar mencari Tuhan, mereka benar benar memiliki ketauhidan yang tinggi, semangat mereka mengenal Allah jauh lebih besar ketimbang kita yang boleh dikata dibesarkan di dalam keluarga muslim, sudah sepantasnya kita malu akan hal tersebut. Beberapa waktu lalu saya menonton sebuah tayangan di youtube, proses seseorang nasrani yang akan masuk islam. Pintu masuk seseorang ke dalam islam itu ditandai dengan melapazkan dua kalimat syahadat.


Maka ketika ia sudah menganut agama islam dengan menyakini bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang wajib disembah dan Muhammad adalah utusan Allah yang menyampaikan wahyu kepada ummat manusia, maka kewajiban kewajiban seorang muslim pun harus dijalankan, seperti sholat, puasa, zakat dll. Akan tetapi islam itu bukan hanya perkara sholat, puasa, zakat dll, tapi sangat erat hubungannya dengan akidah. Kenyataannya saat ini bahwa ia seorang muslim, jelas di KTPnya tertulis (Agama : Islam), sholat tetap jalan, puasa lancar, zakat tidak ketinggalan,  tapi ia masih meyakini sesuatu selain Allah, ia masih datang ke dukun, masih membawa sesajen kepada pohon, gunung dan lain-lain. Hal ini menandakan bahwa islam itu belum menyatu dan mendarah daging di dalam dirinya. Yuuk, kita sama sama simak firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 165 dibawah ini :

“Dan diantara manusia ada orang yang menyembah Tuhan selain Allah sebagai tandingannya, yang mereka cintai seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang beriman sangat besar kecintaannya kepada Allah. Sekiranya orang-orang yang berbuat salim itu melihat, ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat azab-Nya (niscaya mereka menyesal).”

Jelaslah dalam ayat tersebut kita diperintahkan untuk tidak menyembah selain Allah, karena balasan akan hal tersebut adalah azab yang pedih.

Maka seperti yang saya katakan sebelumnya, islam itu bukan hanya perkara sholat, puasa, zakat, haji dll, tapi ini perkara akidah dan persoalan tauhid. Sebagaimana kita yakin akan Tuhan yang kita sembah, keyakinan itu dimulai dengan cinta, semakin kita cinta semakin kita yakin semakin kita taat. Ketika kita cinta, maka apapun yang kita lakukan semata-mata hanya untuk menggapai ridhoNya. Misalnya saja sholat, jika kita cinta maka sholat itu sungguh akan menjadi sebuah kebutuhan bukan lagi kewajiban, sholat itu jadi obat penawar. Ada  kok orang yang sholat tidak dengan cinta, sholatnya masih bolong-bolong, sholatnya diakhir waktu, sholatnya gak sampai satu menit, cepat banget seperti rell kereta api, padahal waktu sholat itu kita sedang bertemu dengan Allah, jika seperti ini benarkah kita sudah mencintaiNya, jika ia seberapa besar cinta kita? maka mari kita sama-sama membaca firman Allah dalam surah Al-Anfal Ayat 2 berikut ini :

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hatinya, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya kepada mereka, bertambah (kuat) imannya dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal.”

Semoga kita termasuk dalam ayat diatas, In Shaa Allah, Aaamiinn….

Banyak orang-orang muslim yang mengaku dirinya muslim tapi belum bisa menerima semua aturan aturan islam. Misalnya saja, tidak semua wanita bisa menerima bahwa hijab itu adalah kewajiban seorang muslimah, kalo memang ia bisa menerima tentu ia akan menjalankan aturan tersebut. Belum lagi wanita-wanita berhijab yang tidak paham ilmu tentang hijab, berjilbab tapi memakai atasan dan bawahan yang ketat, jilbab yang transparan, memakai jilbab tapi Display Picture BB sering memamerkan ia tanpa jilbab, Foto Profil di berbagai media social tidak berjilbab. Ini disebabkan, masih kurangnya kesadaran akan hal tersebut, atau terkadang factor keluarga dan lingkungan, karena beberapa perempuan muslim tau tentang pakaian seorang muslimah itu seperti apa, tapi masih enggan untuk hijrah.

Seberapa besar cinta kita kepada Allah, akan terlihat seberapa tinggi kedudukan Allah di hati kita, semakin ia tinggi dihati kita, semakin kita cinta semakin kita taat.

Jika kita ingin tau kedudukan kita di mata Allah maka lihatlah kedudukan Allah di hati kita.



Salam Santun
@IrnaYuliani_

Tidak ada komentar: