Sepenggal kisah ini telah beberapa kali saya baca, dan saya temukan dikutip di beberapa buku, dan setiap kali membaca kisah ini, derai airmata selalu
menemani…..
Ada satu kisah, seorang anak yang bertengkar
dengan ibunya dan meninggalkan rumah. Saat berjalan ia baru menyadari bahwa ia
sama sekali tak membawa uang. Ia melewati sebuah kedai bakmi, ia ingin sekali
memesan semangkuk bakmi karena lapar. Pemilik kedai bakmi itu melihat anak ini
berrdiri cukup lama, ia lalu bertanya, “Nak, apakah engkau ingin memasan
bakmi?”
“Ya, tetapi aku tak membawa uang” jawab anak
itu dengan malu-malu. “Tidak apa-apa aku akan mentraktirmu”. Jawab si pemilik
kedai.
Anak ini segera makan, kemudian airmatanya
mulai berlinang. “ada apa, Nak?” tanya si pemilik kedai. “Tidak apa-apa, aku
hanya terharu karena seseorang yang baru aku kenal memberiku semangkuk bakmi,
tetapi ibuku sendiri setelah bertengkar denganku mengusirku dari rumah. Kau
seorang yang baru kukenal tapi begitu baik kepadaku.
Pemiliki kedai itu berkata, “Nak, mengapa
kau berkata begitu? Renungkan hal ini, aku hanya memberimu semangkuk bakmi dank
au begitu terharu. Ibumu telah memasak bakmi, nasi dan segalanya sampai kamu
dewasa. Seharusnya kamu kamu lebih berterima kasih kepadanya.”
Anak tersebut kaget mendengar hal tersebut,
“mengapa aku tidak berpikir tentang hal tersebut? Untuk semangkuk bakmi dari
orang yang baru aku kenal aku begitu
berterima kasih, tetapi terhadap ibuku yang memasakkanku bertahun-tahun aku
bahkan tidak peduli.
Anak itu segera menghabiskan bakminya, lalu
menguatkan dirinya untuk segera pulang. Begitu sampai diambang pintu rumah, ia
melihat wajah ibunya yang begitu letih dan cemas. Ketika melihat anaknya,
kalimat pertama yang terucap, “Nak, kamu sudah pulang, cepat masuk ibu telah
menyiapkan makan malam.”
Mendengar hal tersebut sianak tidak dapat
menahan tangisnya dan kemudian menangis dihadapan ibunya.
Terlalu banyak rasanya kesalahan yang kuperbuat kepada ibuku, sering
rasanya membuat ia kecewa, tapi ia malah mempunyai lebih banyak lagi kata maaf
untuk setiap kesalahan yang kuperbuat, tapi aku masih sedikit sekali bersyukur.
Saya tak punya apapun untuk kuberikan padamu ibu, dan sungguh aku tak
bisa membalas setiap kebaikan yang kau berikan untukku, hanya doa yang tak
kunjung putus untukmu semoga Allah senantiasa memberkahi usiamu, memberimu
keselamatan di dunia dan akhirat, melimpahkanmu banyak kebahagiaan.
Ibu, sungguh aku sangat mencintaimu karena Allah, semoga Allah
mengizinkan kita kelak berkumpul lagi di surgaNya.
Rabb, jagalah ibuku di siang dan malamMU, dimana pun ia berada,
limpahkan kasih dan sayangMu untuknya, sebagaimana dulu ia mengasihi dan
menyayangiku diwaktu kecil.
Aku akan membangunkanmu sebuah istana kecil disurga ibu, kelak disana
kita akan berkumpul kembali, semoga Allah meridhoi, Aaamiin….
Ibu, saya sangat merindukanmu….
Peluk Cium Untukmu Ibu…..
(Kisah diatas dikutip
dari buku Merindukanmu, Duhai Muhammad)
Salam Santun
@IrnaYuliani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar