Lelaki
Senja….
Kamu berbeda dengan banyak lelaki lainnya. Kadang kala kau mengerjakan
pekerjaan yang harusnya saya yang mengerjakannya. Dulu setiap pagi, aku selalu
duduk dibelakangmu, diatas motor tuamu, Kamu selalu mengantarku ke sekolah. Masih
terasa ketika bibir ini mencium tanganmu sebelum memasuki gerbang sekolah.
Lelaki Senja….
Tiap hari, kadang kala kau pulang sebentar lalu pergi lagi. Aku tau,
cintamu mengalahkan lelahmu, aku tau cintamu mengalahkan resahmu, aku tau
cintamu mengalahkan segalanya. Masih terasa kamu datang ke kamarku, membelai
rambutku perlahan, hanya persekian detik, tapi itu mengalahkan seluruh
keindahan di dunia ini.
Lelaki Senja….
Ketika mentari mulai berpamitan, wajahmu yang berhias senyum mulai
hadir dihadapanku. Kembali datang setelah seharian kamu bekerja. Ketika suara
hewan hewan malam mulai bersahut sahutan, kamu tak mau kalah dengan
menceritakan sebuah dongeng untukku, hingga aku tertidur di sampingmu. Jika
kita sedang jalan berdua, tak ada yang lebih indah selain memandangi wajahmu
yang begitu meneduhkan.
Lelaki Senja….
Kadang kamu mengeluh jika masakan yang kubuat untukmu keasinan, tapi
masakanku tetap kamu habiskan. Kamu membuatku tak bisa tidur dan tak enak
makan, ketika kamu jatuh sakit untuk waktu yang cukup lama. Kadang kala kita
masih berebutan remot TV, hingga akhirnya kamu selalu yang mengalah.
Lelaki Senja…
Sekarang kita hanya bisa bertanya kabar satu sama lain. Allah
menakdirkan kita tak bertemu untuk waktu yang lama. Tapi gelombang cintamu akan
selalu terasa dimanapun saya berada. Aku dan kamu mungkin jarang mengungkapkan
sayang dengan kata-kata tapi aku tau, kamu pun tau hati ini sangat mencintaimu.
Lelaki Senja kamu adalah Ayah Terbaik Bagiku…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar