Do What You Love, Love What You Do

Kamis, 01 Agustus 2013

KuNanti Senyumanmu


Kala itu adzan Dzuhur telah berkumbandang ketika saya masih sibuk memasukkan buku-buku, dan beberapa pakaian ke dalam kardus yang akan disedekahkan ke Panti Asuhan. Sebagian besar barang barang tersebut adalah sumbangan dari beberapa teman dan bahkan seseorang yang tidak saya kenal, tapi Alhamdulillah mempercayakan kepada kami untuk menyerahkan bantuannya ke Panti Asuhan.
Hari itu, saya bersama sahabat sahabat dari komunitas SuksesMulia Makassar berkunjung ke Panti Asuhan At Tiin, Salah satu panti asuhan yang ada di Kota Makassar, Gedung Panti, Hanyalah sebuah Rumah kecil, memiliki 2 buah kamar dan beberapa ranjang besi tua, dan dihuni oleh 31 anak panti asuhan dengan 1 orang pengurus panti, sangat menyedihkan jika melihat kondisi panti asuhan itu.
Tiba di depan Panti Asuhan, kami sudah disambut oleh senyuman manis anak-anak panti, yang tiba-tba terdiam melihat kedatangan kami. Pandanganku tertuju pada anak – anak panti yang masih kecil-kecil, ingin rasanya berlari dan memeluk mereka satu persatu. Akhirnya langkah kaki ini pun membawaku memasuki gedung panti asuhan bersama sahabat-sahabat dari komunitas suksesmulia, belum juga memasuki pintu, anak-anak panti sudah berlarian mendekati kami, menjabat dan mencium tangan kami satu persatu, keakraban dan kehangatan keluarga menjadi pemandangan yang begitu indah waktu itu.
Ditengah kecerian kami berbagi bersama dengan anak anak yatim di Panti Asuhan At Tiin, saya terpaku memandangi seorang gadis kecil berbaju merah dihadapanku, gadis kecil dengan poni yang mirip tokoh kartun “Dora” tampak sangat lucu, akan tetapi raut mukanya tak seperti kawan-kawannya yang lain, yang sibuk berinteraksi dengan sahabat-sahabat komunitas suksesmulia yang datang. Saya mencoba mendekat dan menanyakan namanya
“Namanya siapa?”
Dengan nada yang sangat pelan gadis kecil itu menjawab, tapi saya sama sekali tak mendengar jelas apa yang ia sebutkan, dan kuulang pertanyaanku kembali,
“Sayang, Namanya siapa?”
Ia kembali menjawa dengan nada yang makin kecil, dan alhasil saya pun tak mendengarnya lagi.
Lalu kawan di sampingnya berkata “Kak,,,,Namanya Suci”
“Ohhh, Namanya Suci…”
Aku mencoba beberapa pertanyaan lagi, tapi kali ini tak ada jawaban, gadis kecil itu malah memandangiku dengan wajah tanpa ekspresi,
“ada yang aneh……” bisikku dalam hati.
Dari cerita pengasuh panti kudapat informasi tentang Suci, Suci ini adalah gadis kecil berusia 4 Tahun yang ditinggal kabur orang tuanya, ia dijemput pengasuh panti dari seseorang di Terminal sekitar 2 minggu lalu, jadi Suci adalah anak baru di Panti ini, mungkin karena itu ia belum terlalu akrab dengan anak-anak dipanti asuhan jadi ia masih agak kaku untuk berinteraksi dengan kawan-kawannya. Tapi bukan hanya itu, Suci juga sangat takut dengan laki-laki, jika ada laki-laki yang coba mendekatinya maka ia akan menjerit ketakutan. Kata pengasuh panti asuhan, kemungkinan suci pernah mengalami kejadian yang kurang menyenangkan, hingga menyisakan trauma. Miris rasanya, melihat anak seumuran dia, harusnya menikmati masa kanak kanak dengan penuh keceriaan, bermain bersama kawan-kawan sebayanya, malah terpenjara dengan rasa trauma atas kejadian-kejadian yang tak sepantasnya ia rasakan.
Saya berusaha memancing senyumannya, hingga suara bedug magrib, usahaku untuk membuatnya tersenyum sama sekali tak berhasil, senyumannya pun tak kunjung nampak menghiasi wajah mungilnya.
Dan Akhirnya, adzan pun berkumandang, Alhamdulillah Allah SWT masih memberiku kesempatan berbuka puasa bersama anak-anak panti asuhan pada Ramadhan kali ini. Es buah yang kami bawa kemudian kami bagi ke semua anak panti asuhan, kusodorkan satu gelas kepada Suci, awalnya ia menolak, saya pun membujuknya dan akhirnya ia mau, setelah memasukkan 1 sendok ke mulutnya ia kemudian menoleh kepadaku, dan apa yang terjadi…..??????
 Ia tersenyum………….
 Yaaaah gadis kecil itu tersenyum…………..
Deretan giginya yang putih bersih dan sangat rapi tampak sangat indah menghiasi senyumannya, senyuman yang sedari tadi saya nantikan,
 Yaaa Allah….. betapa indahnya titipanmu ini, tapi kenapa begitu tega orang tuanya meninggalkannya. Terbesik kata dalam hati “Suci, Tunggu kaka yaahh…… Jika Allah mengizinkan, suatu saat kaka akan datang menjemputmu, dan menjadikanmu adikku” .
Hari itu saya dapat pelajaran luar biasa dari sebuah Panti Asuhan kecil, bahwa masih banyak saudara saudara kita diluar sana yang tak seberuntung kita, maka sudah sepantasnya kita senantiasa bersyukur atas setiap Nikmat yang diberikan Allah SWT kepada kita. Hari itu saya pun belajar banyak dari seorang ibu yang luar biasa mulia, yang telah mendedikasikan hidupnya untuk mendidik dan membesarkan anak-anak dipanti asuhan, dari sahabat sahabat di Komunitas SuksesMulia yang penuh dengan pribadi pribadi yang indah nan menawan, kalian semua adalah guru guru terbaikku.

 
Me With Suci

Irna Yuliani
@irna_Mksr



Tidak ada komentar: