Memiliki rupa yang menawan memang membahagiakan, memiliki harta yang
berlimpah tentu sangat menyenangkan, memiliki jabatan yang tinggi mungkin
diidamkan oleh kebanyakan orang, tapi bagi saya memiliki iman jauh lebih
mebahagiakan dibanding semua itu, atau bahkan lebih membahagiakan dibanding
memiliki seisi bumi. Saya yakin, orang-orang yang merasakan betapa manisnya
iman akan sepakat dengan pendapat saya.
Kenapa tidak, rupa yang menawan itu hanya pemberian Allah yang tak
kekal, usia akan menghilangkannya. Harta yang berlimpah pun sama sekali tak
kita bawa mati, apalagi jabatan yang tinggi, tempat kembali kita akan tetap
sama, berada dalam liang yang sempit dan gelap, lalu apa yang bisa kita
banggakan dan bisa kita andalkan??, maka hanyalah iman yang akan membawa kita
pada kebahagiaan yang hakikih di dunia dan In Shaa Allah juga di akhirat.
Saya menuliskan ini, bukan karena iman saya sudah baik, atau lebih
baik dari sahabat semua yang membaca tulisan ini, tulisan ini hanya bagian dari
saya mengingatkan diri saya sendiri akan tujuan hidup yang sesungguhnya,
bersamaan dengan itu semoga juga dapat menjadi pelajaran bagi siapa saja yang
sempat membaca tulisan ini.
Jika kita coba merenungkan waktu yang telah kita lalui, tidakkah kita
merasa banyak waktu yang kita buang percuma, tidakkah kita merasa masih
diperbudak dunia? Kalo ada dari sahabat semua yang tidak merasa diperbudak
dunia, bolehkah menjawab beberapa pertanyaanku berikut ini?
“Dalam sehari, berapa kali kita
sholat diawal waktu (Sudah siap sholat sesaat sebelum adzan berkumandang) ?”
“Dalam sehari berapa menit atau
jam yang kita luangkan untuk membaca dan mempelajari Al-Qur’an?”
“Sudahkah kita sisihkan 2,5%
dari pendapatan kita untuk anak yatim dan fakir, bukankah disana ada hak
mereka?”
Biarlah jawaban sahabat menjadi bahan perenungan dari diri kita
masing-masing. Tulisan ini adalah cambuk buat diri saya pribadi, yang
tersungkur malu dihadapan rabbNya yang masih juga tak sempurna ibadahnya.
Kita yang mengaku punya iman, tapi sholat aja nggak, kalo pun sholat
selalu diakhir waktu, sekedar menggugurkan kewajiban. Kita yang mengaku islam,
tapi masih enggan mempelajari Al-Qur’an, kita yang mengaku mengikuti ajaran
yang dibawa Muhammad SAW tapi juga selalu lupa untuk mengeluarkan zakat.
Dimana kamu saat adzan berkumandang? Sudah siapkah diatas sajadah?
Dimana kamu, Al-Qur’an mu sudah berdebu…..
Dimana kamu, takkah hatimu pilu, mereka anak-anak yatim dan fakir
masih juga terlihat dimatamu?
Sungguh hanya Iman yang begitu indah yang akan mengundang Rahmat Allah,
dan hanya Rahmat Allah yang akan menyelematkan kita di dunia dan akhirat.
Semoga kita senantiasa istiqomah di JalanNya.
Salam Santun
@IrnaYuliani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar