Ketika beberapa orang sibuk merayakan yang namanya
Valentine’s day, dan aku bukan yang termasuk di dalamnya yaaa, kali ini aku
cuma ingin berbagi sedikit cerita kepulangan aku ke kota kelahiran. Setelah
hampir 7 bulan menetap di samarinda, akhirnya atas izin Allah aku bisa pulang
sejenak ke kampung halaman. Tiga minggu sebelum pulang permohonan izinku selama
3 hari tidak masuk kerja disetujui pimpinanku, itu bahagianya luar biasa.
Bayang bayang bahagianya kumpul keluarga itu sudah mengikutiku setiap hari, dan
tibalah waktunya anak rantau ini pulang….
Di sambut senja, burung besi mendarat mulus di Bandar
Udara Sultan Hasanuddin Makassar tepat pukul 18.00 WITA. Alhamdulillah tiba
juga akhirnya di Kota Angin Mammiri. Di jemput Bapak, mama dan kedua adikku, itu
bahagianya tak lagi bisa diungkapkan, cukup melihat senyum yang tak lepas dari
wajah ini. Rentetan pertanyaan mulai berdatangan, dan aku sepertinya punya
berjuta energi untuk menjawab pertanyaan mereka satu persatu.
Tiga hari yang terasa begitu singkat, dan betul betul
aku nikmati dengan sangat baik. Mengobrol panjang, tertawa bersama, adalah
moment paling berharga dalam keluarga. Akhirnya bisa juga merasakan lezatnya
makanan mama, mendengarkan nasehat nasehat bapak, tertawa bersama adik adik,
dan pelukan hangat sahabat sahabat kesayangan, semua itu adalah rezeki dan
nikmat dariNya yang sangat wajib aku syukuri, Alhamdulillah.
Selalu saja ada pelajaran berharga setiap kali
bersama mereka. Dari mama aku belajar tentang ketulusan, keikhlasan dan hati
yang begitu luas. Dari bapak aku belajar untuk selalu bijak dalam situasi
apapun, dari adik adikku aku belajar tentang rasa peduli yang ia tunjukkan
dengan cara berbeda, dan dari sahabat aku belajar tentang kasih sayang, kasih
sayang yang ia tujukkan layaknya keluarga. Lalu apa lagi ini, jika bukan nikmat
dariNya, sujud syukur yang tiada terhingga kuhanturkan padaMU Allah yang Maha
Baik.
Moment berharga yang selalu kunantikan jika kumpul
keluarga adalah mendengarkan nasehat bapak, dan inilah petikan salah satu nasehat
beliau.…..
“Nak….bekerjalah dengan hati, maka
pekerjaanmu takkan pernah terasa berat, datanglah selalu tepat waktu,
disiplinlah dalam segala hal, bukan untuk di nilai sebagai pegawai teladan atau
yang lainnya, tapi semakin kamu bekerja dengan baik, tidak korupsi waktu, maka
semakin berberkah apa yang kamu lakukan, kita hidup memang butuh uang, tapi
bukan itu yang lebih penting, yang penting itu adalah berkah dariNya”
Itu memang sekedar nasehat sederhana, tapi bagi aku
pesannya dalam banget, dan nasehat itu sudah aku dengar berulang kali mulai
saat aku sekolah hingga sekarang sudah bekerja. Dulu waktu masih menempuh
pendidikan beliau selalu berpesan agar aku senantiasa giat menuntut ilmu,
belajar dengan baik, disiplin, agar keberkahan menuntut ilmu itu datang
dariNya, dan itupun terasa hingga saat ini, terlebih ketika aku memimpin
organisasi, nasehat itu pun semakin sering ia lontarkan, inti dari nasehat itu
sesungguhnya adalah apapun yang aku lakukan semua harus karenaNya, hanya
mengharap berkah dan rahmat dariNya.
Jika ada sebagian anak yang mungkin tidak senang di
nasehati, aku malah sangat senang mendengar nasehat, nasehat akan kebaikan itu
sesungguhnya datang dari Allah, maka bersyukurlah jika masih ada yang mau
memberi kita nasehat. Jangan pernah sungkan meminta nasehat pada siapa saja,
setiap nasehat baik semoga membawa kita menjadi orang yang lebih baik
Semua yang membaca tulisan ini jangan sungkan memberi
nasehat padaku yaaa…
Semoga kebaikan senantiasa menyertai kita semua…
Aamiinn….
Salam Santun
@IrnaYuliani_
Tidak ada komentar:
Posting Komentar